BAB III.
YANG HARUS DIWASPADAI DARI THE SECRET
Waspadalah, The Secret Bisa Menyesatkan
YANG HARUS DIWASPADAI DARI THE SECRET
Waspadalah, The Secret Bisa Menyesatkan
1. The Secret Hanya Membahas Hasrat dan Cita-cita
Baik The Secret, Rhonda Byrne, maupun Law Of Attraction, Michael J. Lossier hanya mendiskusikan persoalan hasrat atau cita-cita. Tidak mendiskusikan take action atau ikhtiar. Karena itu para pembaca muslim musti memahami bahwa buku ini memang hanya bertujuan untuk merubah pola pikir, bukan merubah pola tindakan. Sehingga tidak bisa ditelan mentah-mentah bahwa hanya dengan meminta dan yakin, tanpa ikhtiar, kita bisa memperoleh apa yang kita inginkan. Kita semua memahami bahwa ikhtiar adalah wajib bagi ummat Islam, dan itu memang tidak dibahas dalam hal ini.
2. Penggunaan kata “Alam semesta”
Penggunaan kata “alam semesta” untuk menggantikan kata “Tuhan” memberi kesan bahwa gagasan yang disampaikan ini adalah ilmiah. Bisa dibaca siapa saja, Hindu, Budha, Yahudi, Kristen, Islam, dan bahkan Materialist. Bagi orang yang beriman hal ini tentu perlu dikritisi, kalimat “alam semesta akan mengirimkan kepada anda” perlu dikonversi menjadi "Allah merealisasikan atau mengabulkan apa yang anda inginkan". Kemudian kalimat “Alam semesta akan menyusun kembali dirinya dan mengirimkan kepada anda apa yang anda inginkan” dikonversi menjadi “Allah maha berkehendak, adalah hak Allah untuk mengubah rencananya, dan mengabulkan doa anda …”. Saya kira hal ini cukup dimaklumi sebagian besar dari kita.
Mengubah kalimat agar cocok dengan keyakinan orang Islam mungkin sederhana, tetapi pertanyaannya adalah bagaimana mungkin Allah memberi kepada seluruh umat manusia tanpa memandang apakah ia ta’at kepadaNya atau tidak taat kepadanya?
Mengubah kalimat agar cocok dengan keyakinan orang Islam mungkin sederhana, tetapi pertanyaannya adalah bagaimana mungkin Allah memberi kepada seluruh umat manusia tanpa memandang apakah ia ta’at kepadaNya atau tidak taat kepadanya?
Jawabnya adalah: Dan tidak ada suatu binatang melata[709] pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya[710]. semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh) (QS Hud ayat :6).
[709] yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa. [710] menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan tempat berdiam di sini ialah dunia dan tempat penyimpanan ialah akhirat. Dan menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud tempat berdiam ialah tulang sulbi dan tempat penyimpanan ialah rahim.
Dalam surat Alfatihah Allah berfirman
(Allah) Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (QS Al Fatihah:3).
Dalam tafsir Ibnu kathir dijelaskan bahwa kata Arrohman dari kata Arrohmah yang berarti pengasih, sedangkan ArRohman berarti sangat pengasih atau sangat suka memberi. Allah adalah Maha Pengasih kepada seluruh makhluknya. Sedangkan Arrohiim, dalam kitab tafsir terebut, bermakna Allah menyayangi husus orang-orang mukmin.
3. Anda adalah arsitek diri anda sendiri.
Dalam The Secret disebutkan bahwa “anda adalah arsitek diri anda sendiri”, hal ini berpotensi untuk dipahami pembaca seolah tidak ada kuasa Allah dalam perjalanan hidup manusia. Apapun yang terjadi pada diri kita adalah tergantung dan terserah kita.
Rhonda Byrne juga menuliskan dalam the Secret “tidak ada yang dapat datang ke pengalaman anda kecuali anda sendiri yang memanggilnya melalui pikiran yang terus menerus”.
Tentu saja tidak demikian, bahwa Allah telah menjadikan kita dengan segala skenarionya.
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS ArRa'd:39)
Semua yang terjadi telah Allah tulis dalam kitab yang disebut Lauh-almahfudz, jadi Allah telah menetapkan kita akan menjadi apa, memperoleh istri/suami siapa, tinggal di desa apa, kota mana, negeri apa. Semua telah direncanakanNya dan tertulis dalam kitab Lauh-almahfudz. Untuk merencanakan alam semesta yang sebesar ini beserta seluruh isinya termasuk keberadaan kita, serta menjalankan operasionalnya, gerakan bintang-bintang, revolusi dan rotasi planet-planet, bumi yang di dalamnya ada manusia, dengan segala tingkah lakunya, menjalankan itu semua bagi Allah bukan perkara yang sulit. Allahu robbul ‘alamin, Allah yang memiliki, menguasai, dan mengelola alam ini dan itu satu perkara yang mudah bagi Allah.
Semua yang terjadi telah Allah tulis dalam kitab yang disebut Lauh-almahfudz, jadi Allah telah menetapkan kita akan menjadi apa, memperoleh istri/suami siapa, tinggal di desa apa, kota mana, negeri apa. Semua telah direncanakanNya dan tertulis dalam kitab Lauh-almahfudz. Untuk merencanakan alam semesta yang sebesar ini beserta seluruh isinya termasuk keberadaan kita, serta menjalankan operasionalnya, gerakan bintang-bintang, revolusi dan rotasi planet-planet, bumi yang di dalamnya ada manusia, dengan segala tingkah lakunya, menjalankan itu semua bagi Allah bukan perkara yang sulit. Allahu robbul ‘alamin, Allah yang memiliki, menguasai, dan mengelola alam ini dan itu satu perkara yang mudah bagi Allah.
Adapun kemudian ketika kita berdoa, lalu Allah mengabulkannya, lalu karenanya menyebabkan Allah mengubah planningnya yang telah tertulis dalam Lauh-Almahfudz, itu adalah hak Allah, dan bukan urusan kita.
Allah menghapuskan apa yang dia kehendaki dan menetapkan (apa yang dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh) (QS ArRa'd :39).
Adalah hak Allah, apakah mau menghapus atau menetapkan kembali scenario yang ada dalam kitab Lauh-almahfudz itu sesuai dengan kehendaknya. Terserah Allah, kitab Lauh-almahfudz itu adalah miliknya. Kalau Allah mau, siapa yang bisa mencegahnya, Allah berkuasa atas segala sesuatu. Alam semesta ini adalah miliknya, Allahu akbar.
Sungguh kalimat Byrne “tidak ada yang dapat datang ke pengalaman anda kecuali anda sendiri yang memanggilnya melalui pikiran yang terus menerus” ini bermakna tidak adanya takdir, padahal bagi seorang mukmin percaya taqdir adalah salah satu rukun iman.
Kembali pada QS ArRa'd ayat 39, tentang ayat tersebut, dalam kitab Tafsir Ibnu Kathir bahwa hal ini ada beberapa pendapat ulama, namun dari Tafsir tersebut kami mendapati tiga hadits beserta penjelasannya.
Berikut ini adalah kutipan dari kitab Tafsir Ibnu Kathir tersebut berkaitan dengan taqdir:
Imam Ahmad meriwayatkan dari Tsauban, bahwa Rasululah SAW bersabda(669):
Ada seseorang yang tidak mendapat rezeki karena dosa yang dilakukannya. Tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa dan tiada yang dapat menambah usia kecuali kebajikan.(HR Ahmad).
Dalam hadits shahih ditegaskan (670,
Silaturrohmi itu menambah umur.
Dalam hadits lain dikatakan (671),
Doa dan Qadha itu saling mendahului di antara langit dan bumi.
(Qadha turun hendak menetapkan dan doa naik hendak menghapus).
Akramah meriwayatkan dari Ibnu Abbas:Kitab itu ada dua: Ada kitab yang dihapus oleh Allah bagian yang Dia kehendaki, dan Dia tetapkan. Dan ada pula Ummul Kitab (Kitab Induk).
Saya memahami kutipan di atas bahwa berkaitan dengan rencana Allah, ada kitab Induk dan ada kitab lain yang mengacu pada kitab induk. Kitab-kitab lain itu Allah mau menghapus atau menetapkan kembali pada bagian tertentu yang dikehendakiNya. Dengan kata lain ada semacam Grand Scenario yang tidak akan dirubah oleh Allah sejak zaman ‘azali hingga ahir zaman dan ada sub-sub scenario yang mengakomodasi doa-doa kita, Allah menghapus maupun menetapkan sesuai dengan kehendaknya. Jadi ada semacam Main Program yang tidak akan Allah rubah, namun ada Sub-sub Program yang disediakan bagi makhluknya untuk berimprovisasi bersama Allah. Ada semacam Grand Planning dan Sub Planning, dan itu semua tersimpan dalam Kitab yang mulia, Lauh-almahfudh.
Allahu a’lam (Allahlah yang paling tahu).
Baca juga: Pengungkapan The Secret justru merupakan TESTIMONI Atau BUKTI akan kebenaran dan keadahsyatan AlQuran dan Alhadits
Terimakasih telah mengingatkan
ReplyDeletebetul pak, memang benar dari buku the secret dapat dipahami bahwa kita menjadi arsitek diri kita sendiri dan masalah2 itu akan bisa terselesaikan otomatis melalui "semesta".. padahal yang sebenarnya berkuasa adalah Allah Maha berkehendak atas alam semesta dan adalah hak Allah untuk mengubah2 rencananya termasuk yang mengabulkan doa2..
ReplyDelete