Sunday 9 August 2009

Membina Hubungan

Kepandaian dalam membina hubungan membuat anda bisa diterima dimana saja, dalam situasi apa saja dan oleh kalangan apa saja. kapandaian membina hubungan juga membuat komunikasi menjadi lebih efektif, anda bisa mengajak orang lain dengan lebih mudah jika anda pandai membina hubungan keakraban dengan dia.


1. Membuat Persamaan

cara pertama untuk membina hubungan adalah dengan membuat persamaan. Pakaian dan penampilan yang serupa membuat perasaan sama, pembicaraan dengan topik yang sama membuat rasa nyaman, hobi yang sama asal kota yang sama, latar belakang pendidikan yang sama memberikan perasaan senasib.

Bisa dibayangkan perasaan kita, ketika kita kita mengenakan pakaian rapi baju lengan panjang berwarna biru muda bercelana hitam dengan sepatu bersemir mengkilat, saat anda sedang berdiri menunggu bis kota akan berangkat kerja. Kemudian seseorang mengenakan celana blue jeans dan baju lengan pendek lusuh, robek pada bagian lututnya, telinga beranting dan pada pangkal lengan ber-tattoo. Dengan mengendarai motor besar rakitan sendiri ala Harley Davitson kemudian menawarkan tumpangan kepada anda : “Bapak bekerja di jalan pahlawan ya.... kebetulan saya lewat sana bapak mau tumpangan?”

Bagaimana perasaan anda, percaya?

Pasti tidak, pertama anda tidak kenal siapa dia, kedua dengan melihat pakaiannya yang asing di mata anda, mendadak anda merasa dia bukanlah golongan anda. Ada penghalang besar untuk menaruh kepercayaan kepada dia.

Jadi berpenampilan serupa akan lebih mudah diterima. Kalau target anda berdasi selayaknya anda juga berdasi. kalau target anda pakai jeans sebaiknya anda juga pakai jeans.

Haruskah begitu?

Tidak, tetapi itu sangat membantu karena bisa mengurangi gaps of appearance.

Jika anda sudah berhasil membuka pembicaraan selanjutnya pandai-pandailah untuk mencari topik yang sama, hobi yang sama, pandangan politik yang sama, idola bintang yang sama, dari kota yang sama, dan lainnya. Kemusian lebih banyak mendengar akan membuat lawan bicara menjadi jauh lebih dihargai daripada anda terus bercerita tentang anda. Dalam berbagai kesempatan baik kenalan baru maupun sahabat lama, mendengar lebih banyak selalu lebih baik dari pada berbicara lebih banyak. Mendengarkan dengan seksama lebih banyak memberikan perasaan dihargai bagi lawan bicara dari pada anda yang terus membicarakan diri anda apalagi membicarakan kehebatan anda.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemilihan kata. Pemilihan kata yang sama akan memberikan kelancaran dalam komunikasi. Setiap manusia memiliki tipe-tipe komunikasi yang berbeda. Ada yang bertipe visual (penglihatan), auditory (pendengaran), dan kinestetik(perasaan). Orang bertipe Visual sering menggunakan kata “lihat” misalnya:

Saya sering melihat kejadian demi kejadian tindakan pemerintah membuat rakyat kurang percaya.

Kata “ Saya melihat” berubah menjadi “ Saya mendengar” pada orang bertipe auditory, dan “Saya merasa” pada orang bertipe Kinestetik.

Mungkin anda berfikir, wah jadi rumit dong. Ya memang perlu latihan. tetapi cara praktisnya adalah anda cukup mengulangi apa yang ia katakan. Misalnya ia mengatakan

“Saya sering “melihat” di koran ada kejadian besar di daerah ini”

Anda bisa merespons dengan oh iya saya juga pernah “melihat”. Ini menimbulkan kenyamanan dari pada anda mengatakan “Oh ya? Saya tidak pernah “mendengar”.

Yang lebih ekstrim lagi adalah menirukan gayanya, ini kelihatannya gila tetapi dampaknya sungguh luar biasa. Bagaimana caranya. Jika ia berdiri di atas satu kaki tirukan dia dengan berdiri di atas satu kaki anda beberapa menit kemudian. Jika ia memegang dagu, tirukan dia beberapa menit kemudian. Gaya yang sama akan membuat kesamaan yang bisa menghasilkan perasaan percaya, Kelihatannya gila, tapi cobalah anda akan terkejut hasilnya.

2. Positive Thinking

Satu modal yang sangat penting dalam membina hubungan sehingga anda bisa diterima dimana saja adalah dengan “positive thinking”.

Pertama anda set pikiran anda dengan pikiran yang baik, misalnya akan bertemu mitra kerja, awali dengan perasaan saya “yakin akan berhasil”. Jika ada perasaan yang menghambat, karena suatu hal, atasi hambatan itu dengan mengatakan “pasti ada cara untuk mengatasi masalah ini dan pertemuanku akan sukses”.

Setting pikiran seperti ini akan membuat kita lebih nyaman, banyak tersenyum sehingga bisa menampilkan muka segar dan nampak siap berdiskusi secara wajar dan menyenangkan. Tetapi jika nada setting pikiran dengan berbagai masalah yang mungkin timbul. Pikiran anda akan dipenuhi dengan reka-reka bagaimana mengatasi masalah-masalah itu, bahkan ekstrimnya anda sudah mencap mitra anda memang susah diajak bicara. Jika sudah seperti ini anda sedang menempatkan diri pada posisi bermasalah, bahkan ketika keadaan yang sebenarnya tidak ada masalah sekalipun. Pikiran anda jadi keruh, muka kusut dan setiap kata yang keluar cenderung menuduh lawan bicara anda curang dan ingin menang sendiri, padahal mungkin keadaan sebenarnya belum tentu demikian.

Jadi positive thinking-lah.

Positive thinking juga bisa dilakukan dengan melihat setiap orang pada sisi baiknya lalu anda fokus pada bagian tersebut, dengan itu anda bisa tersenyum, maka otomatis ia akan tersenyum juga kepada anda. Karena hal inilah anda bisa diterima dimana saja, dalam situasi apa saja dan bahkan pada kalangan yang mana saja.

Di kampung saya ada seorang tukang beca, perilakunya memang kurang indah dibanding dengan kebanyakan penghuni kampung lainnya, sehingga ia agak tersingkirkan. Menyadari seperti itu ia jadi sulit diajak komunikasi. Tapi saya melihat dia dari sisi yang berbeda, dari sisi positif. Saya yakin ketika masih kecil dia pasti adalah anak yang baik, tidak beda dengan anak kecil lainnya. Hanya mungkin dalam perkembangannya dia tidak terurus, bisa karena alasan ekonomi.  Sebenarnya dia juga nggak jelek amat, dia masih punya manfaat bagi orang lain, setidaknya dengan becaknya dia setia mengangkut orang-orang yang membutuhkan. Cara pandang seperti itu saya yakini membuat tukang beca tersebut sangat menghargai saya, setiap ketemu ia menyapa dengan senyum tulus dan penuh hormat.

Dalam berbagai kejadian alhamdulillah saya sering membalik keadaan. Jika saya sedang merasa dibenci orang, saya terus sibuk mencari kelebihannya dan kebaikannya, lalu dengan kebaikannya itu saya mencoba menyukainya itu. Subhanallah yang terjadi luar biasa, orang yang tadinya membenci itu berbalik 180 derajat jadi sangat baik pada saya.

Jadi Untuk mebina hubungan dengan mulus baik untuk kenalan baru maupun meningkatkan hubungan dengan kenalan lama gunakan dua cara: Fokus pada persamaan, dan positive thinking.

No comments:

Post a Comment