Wednesday 9 July 2008

Belajar Membuat Impian (Cita-cita) dari Anthony Robin

Sumber: Markus Tan (2008), Life Management Institute.

Anthony Robbins, adalah pembicara yang sangat sukses. Beliau dijuluki Pembicara termahal di dunia, karena sekali bicara Tony bisa dibayar $1 juta dolar lebih. Banyak sekali orang mengalami perubahan hidup yang cukup drastis setelah menghadiri seminarnya. Dimana Anthony Robbins mengadakan seminar disanalah orang berebut tempat hanya untuk mendengarkan pesan dan kisahnya.

Dia begitu sukses luar biasa, seminarnya dicari dan ditunggu-tunggu banyak orang. Ada banyak orang sukses setelah memodel (baca:mencontoh) Anthony Robbins. Beberapa diantaranya Brad Sugars (Pembicara terbaik dari Australia), Adam Khoo (pembicara muda dari Singapore) dan di Indonesia salah satunya Tung Desem Waringin Pembicara Top Indonesia.

Di bawah ini akan kami share kepada para pembaca tentang bagaimana cara membuat cita-cita versi Anthony Robin, semoga bermanfaat.


BUATLAH IMPIAN, GOAL DAN APA YANG ANDA INGINKAN DALAM BENTUK TERTULIS

The Power of Raising Your Standards

Kehidupan AR bisa berubah secara drastis setelah dia membuat keputusan dengan menaikkan level standar pribadinya, di level yang baru. Saat pertama dalam hidupnya, AR menulis dengan jelas apa yang dia inginkan, dan KOMITMEN untuk mencapainya selama hidupnya. AR mengidentifikasi kualitas apa saja yang harus dia ketahui, agar goalnya “Harus dicapai.” Kualitas disini meliputi :
- kepercayaan diri,
- fleksibility,
- sikap positip dan
keyakinan untuk melakukan segala sesuatu yang harus dilakukan, Seperti merubah beberapa kebiasaan buruk yaitu:
- suka menunda,
- negative thinking,
- kemalasan.

Hari dimana AR membuat Keputusan yang powerful untuk menaikkan standart dirinya, hari itulah titik balik yang merubah hidupnya seperti saat ini. Mengapa menaikkan level standar begitu penting bagi AR? Karena AR sangat mendambakan impiannya terwujud. Dan jika dia tidak memaksa dirinya mencapai potensi maksimal, impiannya tidak akan pernah terwujud. Standar baru tersebut mengijinkan dia untuk menciptakan hasil dalam hidupnya yang dimasa lalu seperti tidak mungkin untuk diwujudkan.

Dalam wawancara khusus Februari 1994, di media ”Selling Magazine”, AR bertutur:“Suatu waktu Anda mulai membuat keputusan jangka pendek untuk menghindari kesedihan jangka pendek. Anda menciptakan kesengsaraan di jangka panjang. Orang yang sukses, akan melakukan apa saja yang diperlukan di jangka pendek, karena mereka mempunyai visi jangka panjang, dan berkomitmen terhadap visinya. Dan saya berpikir itulah rahasia sukses.”

Put Your Dream & Desire in Writing

Saat AR memutuskan mulai mendisain masa depan baru bagi dirinya, AR tidak berhenti sampai di sini. Ia menjabarkan visinya secara lebih kongkret, secara tertulis.Tepatnya di tahun 1983, AR memutuskan menciptakan masa depan yang sangat berbeda dengan hidup yang sebelumnya. AR men-set goalnya dan menuliskan segala sesuatu yang dia inginkan. AR menuliskan kepercayaan yang menghambatnya, dan menghancurkan semua hambatan yang melemahkan dia. AR menuliskan impiannya terus-menerus selama 3 jam, mencurahkan semua ide yang muncul saat itu, segala kemungkinan yang bisa dibayangkan tentang impiannya itu.

AR mulai dengan kata:
- Doing (apa yang ingin saya lakukan)
- Being (saya ingin menjadi apa)
- Having (apa yang ingin saya miliki)
- Creating (apa yang akan saya ciptakan)
- Experiencing (sesuatu yang ingin saya alami)
- Contributing (apa yang bisa saya sumbangkan)

AR menyusun semua goalnya dalam sebuah ‘Time Line’ dalam kurun waktu 20 tahun. Penting untuk dicatat disini pesan yang disampaikan AR: “Saya tidak berhenti untuk berpikir, apakah saya bisa mewujudkan goal itu atau tidak. Secara sederhana saya mencari ide apapun yang bisa menginspirasi saya dan terus menuliskannya.”

Kini 25 tahun telah berlalu sejak AR menuliskan semua impiannya. Dan seperti bisa kita saksikan, AR telah meraih semua impiannya, yang telah ditulisnya saat itu.
Tapi mungkin terlintas dalam pikiran anda, apa ini bisa berhasil buat saya? Apakah saya bisa mencapai apa yang saya tuliskan?

Berikut saran AR untuk mengatasi keraguan itu:

”Janganlah pernah berpikir tentang impian anda, ”Ini tidak realistis...!” atau ”Saya tidak tahu bagaimana mungkin saya bisa mencapai semua itu.” Biarkan saja semua berjalan mengalir. Langkah yang paling penting selama proses ini adalah jangan memberi batasan pada diri anda. Miliki cukup keyakinan bahwa orang lain dapat mencapai goal mereka. Tidak ada alasan lagi, mengapa anda tidak bisa seperti mereka?”
(Cara untuk menuliskan impian bisa anda baca dan ikuti di Buku Awaken The Giant Within, bab 12: Obsesi hebat menciptakan masa depan)

Bagaimana AR mengawali karir sebagai Pembicara?

Pada saat mengikuti seminar, AR sangat terkesan dengan teknik NLP dalam membantu seseorang menyembuhkan fobia. AR juga tertarik mendalami terapi Gestalt, hypnosis Ericksonian dan NLP. Ketika ikut training tersebut, AR belajar menghilangkan pobia kurang dari satu jam, padahal penyembuhan tradisional memerlukan waktu 5 tahun lebih. Di Hari ke-15, AR menjadi psikolog dan psikiatri di kelas. Dia mengajak semua orang untuk mencari orang yang fobia dan menyembuhkannya. Semua memandang AR seperti orang gila. AR juga dianggap sebagai orang yang tidak berpendidikan. Tapi AR tidak peduli. AR diminta menunggu program sertifikasi 6 bulan berakhir lalu menjalani ujian. Namun AR tidak mau menunggu.

Sepulang seminar, AR mulai mengadakan acara di radio dan TV Kanada serta Amerika. AR berkeliling kota menemui setiap orang dijalan, dan mewawancarai mereka. Jika mereka punya fobia, AR langsung membantunya menyembuhkan fobia yang mereka alami. Mulai dari fobia ketinggian, fobia makanan,hewan, kecoa, ular maupun trauma kekerasan rumah tangga yang dialami dalam keluarga.Inti pesannya satu : AR mempercayai bahwa Semua Perubahan bisa dibuat dalam sekejap. Termasuk mendisain masa depan dan mengatasi segala fobia. Penampilannya di seminar, radio dan televisi mengundang kontroversi saat itu. Khususnya para psikolog, psikiatri dan kalangan berpendidikan. Namun banyak juga yang mengalami perubahan hidup berkat seminar AR dan terapi2nya. Lambat laun orang mulai percaya dan menarik simpati pada AR. Bahkan tahun2 awal, AR menghabiskan 270 hari di jalan untuk memberi seminar.

Berikut Pesan AR untuk masalah ini:
“Anda harus menyatakan impian anda secara tertulis. Kekuatan dari impian yang tertulis, membuat anda mendapatkan sesuatu yang spesifik tentang goal anda. Tentang gambaran jelas apa yang anda inginkan. Dan ini akan bekerja seperti ‘MAGIC’ apa yang terjadi ketika anda mengambil pena di tangan kanan anda dan mulai menuliskan impian anda. Dalam pikiran anda, akan ada komentar seperti: ”Oh, saya memang serius tentang hal ini!” (Pikiran anda akan mempunyai anggapan bahwa anda SERIUS dengan goal anda)Maka pikiran anda akan bekerja seperti ’Servo Mechanism’ dan mulai memutar antena untuk mencari jalan bagaimana bisa membuat impian anda menjadi kenyataan.”

Pertanyaan AR untuk refleksi diri:

· Apakah Anda memiliki impian 5 – 20 tahun mendatang? (ada yang sudah punya ada yang belum)
· Apakah impian Anda sudah anda buat dalam bentuk tertulis?
· Apakah impian Anda sudah meliputi beberapa segi kehidupan? (seperti: Financially, Spiritual, Phisics, Family, Emotional, Sosial, Contribution)
· Apakah Anda sudah melakukan Public Commitment terhadap impian Anda? · Apakah Anda selalu meng-update impian Anda secara regular? (artinya membuat semakin jelas, bukan mengganti dengan yang baru)

KUNCI UNTUK MENCAPAI GOAL (CITA-CITA) ANDA ADALAH ANDA MEMBUAT SESUATU MENJADI “HARUS”, DAN “BUATLAH DIRI ANDA TIDAK BISA HIDUP TANPA GOAL ANDA

The Power of Commitment

Menuliskan goal dan impian adalah langkah krusial, dimana menurut penelitian, kurang dari 5 persen orang melakukan hal ini. Namun hanya menulis goal dan impian anda, tidak lah cukup. Milikilah keyakinan bulat dan menjadi KOMITMEN 100 persen untuk mencapai goal anda.
Apakah Impian Anda merupakan ”Keharusan” atau ”Seharusnya”?
Bagi kebanyakan orang, mendapatkan apa pun yang diinginkan jarang merupakan keharusan. Mereka ingin merintis usaha baru, tetapi bukan keharusan, kalau tidak tercapai ya tidak apa-apa. Jika sesuatu hanya sebuah ’seharusnya’, dan bukan sebuah ’keharusan’, maka jarang kita akan dapat memperolehnya. Anda akan selalu menemukan alasan dan jalan untuk melepaskannya, dan berhenti berusaha pada saat menemui hambatan. Kalau AR tidak menganggap masa depannya adalah ’keharusan’, maka hidupnya akan tetap sebagai ’Tukang Kosek WC’.

Orang-orang seperti Sylvester Stallone, Steven Spielberg atau Donald Trump sukses bukan karena terlahir dengan lebih disiplin, lebih fokus, atau lebih beruntung dari kebanyakan orang. Yang membedakan adalah mereka membuat tujuan yang ingin dicapainya sebagai sebuah keharusan bagi diri mereka. Mereka tidak mau terima jika impiannya kandas di tengah jalan. Itulah mindset yang harus dimiliki setiap pribadi sukses.Stallone Membuat Mimpinya jadi Bintang sebagai ”Keharusan”

Ada cerita lain dari Sylvester Stallone. Kalau anda melihat film Rocky, akan anda temui kemiripan dengan kehidupan Stallone yang sebenarnya (Film Rocky yang sudah beredar mulai Rocky 1 sd 5). Saya akan tambahkan sedikit cerita Stallone untuk memberi gambaran tentang topik ini (Lihat juga tulisan Rahasia #13).

Keluarga Stallone sangat miskin, bahkan ibunya terpaksa melahirkan dia di tangga pintu sebuah sekolah. Sebuah pukulan dari temannya membuat ia harus menderita kelainan saraf di bagian mukanya. Membuat sisi kanan wajahnya menjadi tidak normal. Ia juga terpaksa berbicara dengan gagap, dan ujung bibirnya selalu tertarik ke bawah. Dan menjadi lucu karena sesuai dengan namanya “Sylvester” yang diasosiasikan dengan film kartun kucing Looney Tunes. Dengan segala keterbatasannya itu Stallone bermimpi menjadi aktor dan memberi inspirasi bagi berjuta-juta orang melalui film-filmnya.

(Seperti anda tahu, banyak anak muda mimpi menjadi aktor, menjadi bintang.... perbedaan Stallone dengan anak-anak muda umumnya adalah mimpinya bukanlah sekedar harapan. Bagi Stallone, mimpinya adalah sebuah keharusan yang mutlak. Ia betul-betul mempunyai komitmen untuk melakukan apa saja yang diperlukan untuk merealisasikannya)Pertama-tama ia mendaftar pada sebuah sekolah akting dan kemudian melakukan audisi. Dapat diduga, dengan aktingnya yang kaku, penampilan yang ‘dopey’, dan gaya bicara yang gagap, Stallone selalu ditolak pada peran apa pun yang diinginkannya. Tetapi ia tidak menyerah. Dengan tekun ia mengubah strateginya dan bertindak.

Cara dia mendapatkan peran pertamanya merupakan contoh bagaimana ia mau melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Pada saat ia ditolak dalam suatu audisi, ia menarik kursi dan duduk di depan kantor manager, menolak pergi sampai mereka memberinya kesempatan. Sesudah duduk berjam-jam, mereka akhirnya tergerak atas keinginannya yang sangat kuat untuk mendapatkan kesempatan, dan memberinya peran. Walaupun ia hanya muncul selama beberapa menit sebagai figuran, ini sudah merupakan terobosan pertama baginya.
Sayangnya pengalaman tersebut hanya membawanya pada kegagalan-kegagalan berikutnya untuk mendapatkan peran lain. Pada suatu hari, ia pulang tanpa hasil, dan sampai dirumah ia diberondong dengan omelan-omelan istrinya. Dia menyarankan Stallone untuk menyerah, meninggalkan impian bodohnya, dan mencari pekerjaan lain yang menghasilkan uang. Ia pun menjawab, “Jika saya mendapatkan pekerjaan lain, saya akan kehilangan satu-satunya hal yang penting dalam hidup saya.” “Bila saya berhenti berusaha dan bekerja di bidang lain, berarti saya menjual mimpi saya.”

Pada titik terendah dalam hidupnya, ia menonton sebuah pertandingan tinju antara Mohammad Ali dan Chuck Webner, seorang petinju lemah yang menurut ramalan banyak orang akan dapat dirobohkan dalam 3 ronde. Yang tidak di duga oleh orang banyak adalah kemantapan dan kekerasan hati Webner. Ia dapat menyelesaikan total 15 ronde melawan Ali hanya karena ia tidak mau menyerah.

Stallone sangat terinspirasi dengan tontonan tersebut dan muncul sebuah visi tentang sebuah film yang akan ia tulis naskahnya. Ia mulai menulis selama 3 hari tanpa henti hingga dapat menyelesaikan manuskrip film “Rocky”. Ia sangat gembira dengan manuskripnya tersebut, karena dalam pikirannya ia tahu bahwa manuskrip tersebut akan menjadi sebuah film yang akan mengubah hidup dan nasibnya.

Namun, pada saat ia mulai menjual manuskripnya, semua orang berkata bahwa jalan ceritanya terlalu mudah ditebak dan tidak ada orang yang mau menonton film tinju. Sementara kebanyakan orang akan menyerah pada titik ini, namun Stallone tahu bahwa jika ia punya komitmen untuk melakukan apapun, ia akan menemukan jalannya. Dan seperti yang saya ceritakan kisah Rocky di Rahasia #13: Kekuatan sebuah Cerita, Stallone telah berhasil mencapai impiannya.

Pada waktu film Rocky diluncurkan dan mencapai box office, film ini mampu menghasilkan uang $171 juta dan dinominasikan untuk sepuluh academy awards. Spontan Sylvester Stallone melesat menjadi terkenal sebagai bintang laga. Tawaran main film segera membanjir, seperti: First Blood, Rambo, dan sekuel Rocky. Kesuksesan Stallone terjadi berkat fakta bahwa baginya menjadi aktor adalah sebuah keharusan. Ia percaya bahwa jika kita betul-betul punya komitmen, maka akan selalu ada jalan!

Pesan AR tentang topik ini:
“Perubahan bukanlah masalah kemampuan, tapi masalah KEMAUAN dan MOTIVASI.Kalau anda belum berubah, anda hanya belum menemukan alasan yang kuat untuk berubah (pain). Kalau anda percaya berubah sekarang, hasil nantinya akan massive pleasure. Bila saya tidak berubah sekarang, maka SAYA MATI, mau tidak mau saya pasti berubah sekarang. Alasan orang berubah adalah menghubungkan PAIN (kesedihan) dengan tidak berubah. Dan menghubungkan PLEASURE (kesenangan) dengan membuat perubahan. Setelah Anda memutuskan untuk berubah, miliki KOMITMEN 100 persen dan lakukan apa saja yang bisa anda lakukan untuk mencapai impian anda.”

Benarkah?
Allahu A'lam (Allahlah yang maha tahu)

5 comments:

  1. Artikelnya bagus pak, saya ijin untuk di share Facebook atau diblog, mudah-mudahan dapat membantu rekan-rekan membangkitkan motivasi hidupnya.

    ReplyDelete
  2. artikelnya menginspirasi..memang betul impian adalah pemicu untuk meraih kondisi yang diinginkan..apalagi dituangkan secara tertulis dan dibaca setiap hari.. ijin untuk mengutip Pak. Trims

    ReplyDelete
  3. Nyuwun sewu ijin utk copy buat dibaca2 lagi waktu senggang
    trims

    ReplyDelete