Sunday, 23 January 2011

NEW AGE MOVEMENT

Revisi # 1: Setelah kami membaca beberapa sumber perlu kami merevisi artikel ini supaya lebih akurat.

Bismillahirrohmaanirrohiim.

Tulisan ini kami ambil dari "cuplikan sebagian" diskusi kami dalam milis nlp-society atas respons terhadap tulisan di Republika, hari Jum'at (21/01/11), di kolom Opini yang membahas tentang Maraknya Gerakan Zaman Baru (New Age) di Indonesia. Dengan tambahan beberapa referensi - Michael Hall, dan - Wikipedia

Tidak bisa dipungkiri gelombang perkembangan mind technology memang luar biasa, sekarang penetrasinya sudah masuk pada hampir semua jenis profesi, sehingga begitu sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Apakah itu hypno, NLP, dan mind technology lainnya. Apalagi ilmu psikologi, yang sudah diterima hampir di seluruh lapisan masyarakat. Dan mungkin ada yang mengklaim itu bagian dari ilmu pengetahuan yang menyertai gerakan zaman baru (New Age Movement). 

Apa New Age Movement itu?
Berikut ini kami ambil definisi dari Wikipedia:
New Age Movement, adalah gerakan spiritual bagi orang orang eropa yang kurang puas dengan agama-agama yang sudah ada di dunia ini. Ia menggabungkan berbagai faham barat dan timur serta tradisi metafisika. Dan kemudian mencampurkannya dari sumber-sumber penyembuhan diri (self-help), psikologi motivasi, kesehatan holistik, parapsikologi, riset kesadaran, dan fisika kuantum, untuk mendapatkan spiritual tanpa kungkungan dogma-dogma. Dia inklusif dan pluralis (semua agama dan kepercayaan dijadikan satu). Ia menekankan bahwa Pikiran, badan dan spirit adalah saling terkait dan menjadi satu kesatuan dengan alam semesta. 

Menurut Nevill Drury, mula2 gerakan ini ditemukan pada abad 18-19. Khususnya pada pekerjaan esoterisis Emanuel Swedenborg, Frans Mesmer, Helena Blavatsky, dan George Gurdjieff, yang meltakkan dasar-dasar filosofi yang belakangan mempengaruhi gerakan ini. Gerakan ini makin menguat pada 1960-an, dipengaruhi oleh metafisika, psikologi self-help, dan beberapa Guru dari India yang berkunjung ke Eropa selama dekade itu.

Gerakan New age meliputi elemen-elemen spiritual yang lebih tua dengan tradisi-tradisinya, yaitu faham ateisme dan monoteisme seperti panteisme (kepercayaan bahwa Tuhan ada di semua benda), panteisme natural, dan panenteisme ke politeisme yang dicampur dengan sains dan filosofi Gaia, khususnya astronomi archaeo, astronomi, ekologi, faham lingkungan (environmentalism), hipotesa Gaia, psikologi, dan fisika.
Filosofi dan praktek New age juga terinspirasi dari agama-agama besar dunia seperti: Budha, Tao, agama rakyat China, Kristen, Hindu, Islam, Yahudi; dengan pengaruh kuatnya dari Asia timur, Gnostik, Pagan baru, Pemikiran baru, Spiritualis, Teosofi, Universalis, dan esoteris barat.

Ajaran New Age tidak percaya Allah sebagai Dzat tunggal yang menciptakan dan mengelola Alam semesta, mereka percaya bahwa setiap diri itu ada Tuhannya di dalamnya. Setiap dirilah yang secara bersama-sama mencipta alam semesta. Mereka yakin setiap apa yang dipikirkan manusia terus-menerus, imaginasi dan vibrasi manusia itu membuat kreasi baru bahkan merekonstruksi alam semesta. Jadi mereka tidak percaya takdir, dan tidak pula percaya akherat, namun mereka percaya reinkarnasi.

Saya berpendapat Gerakan New Age adalah gerakan orang-orang yang tidak puas dengan agama yang ada, tetapi mereka percaya bahwa semua agama mengajarkan ajaran yang baik, karena itu mereka menyatukan seluruh agama, kepercayaan, ilmu pengetahuan dan psikologi menjadi satu-adukan. Pluralisme, bukan hanya terdiri dari agama-agama, namun juga dicampur lagi dengan aliran kepercayaan-kepercayaan lain, tradisi, dan ilmu pengetahuan.

Apakah Gerakan New Age Berbahaya?

Tergantung, bagi yang akidahnya lemah, gerakan ini berbahaya. Karena bisa membelokkan akidah. Bagi yang akidahnya kuat, tentu tidak masalah. Gerakan ini, menurut saya, sebenarnya bukan untuk umat Islam, karena ajaran akidah Islam sangat kuat dan mantab, tidak ada keraguan di dalamnya. Namun demikian kalau orang-orang Islam kurang ilmu akidahnya, secara individu juga lemah. Ini bahanya.

Di Indonesia paham-paham nyeleneh semacam ini sebenarnya sangat banyak bermunculan, bukan hanya new age. Bahkan pada akhir-akhir kini juga. Misalnya aliran Islam sempalan yang dibawa oleh Lia Aminudin, seorang perempuan yang mengaku Imam Mahdi, kemudian berubah lagi mengaku Nabi Isa, dan akhirnya mengaku Malaikat Jibril. Lia Aminudin ini juga mengajarkan faham dari berbagai agama, diantaranya Islam, Kristen dan lainnya dicampur-adukkan menjadi satu. Aliran Islam nyeleneh lainnya yang dibawa oleh Musadek yang mengaku Imam Mahdi, di Amerika ada Children Of God, di India ada Ahmadiyah. Memang mereka berhasil menggaet pengikut, namun umumnya pengikutnya adalah orang-orang yang akidahnya lemah.

Maka yang menjadi kunci untuk menjaga diri dari hal-hal semacam ini adalah akidah, atau pemahaman tauhid yang kuat. Sekali lagi pemahaman tauhid yang kuat. Darimana kita memperoleh ilmu tauhid? sumber yang valid ya harus dari Rasulullah, tahu dasar-dasar Quran dan hadits-nya, itulah pentingnya ngaji. Ngajilah tauhid pada kyai atau ulama yang kredibel, agar tidak nyasar.

Salah satu contoh pemikiran New Age adalah, apa yang tertuang dalam buku International Best Seller, "The Secret" yang ditulis Rhonda Byrne dan "Law Of Attraction" yang ditulis Michael J. Lossier. Kedua buku tersebut, menurut definisi di atas,  saya duga mengajarkan faham yang sangat New Age banget. Saya kebetulan juga sudah membacanya. Dan alhamdulillah, saya menemukan bagian - bagian yang memang perlu diwaspadai. Maka saya khawatir jika dibaca oleh orang-orang yg awam bisa menyesatkan. Sekedar untuk referensi atau pengetahuan bolehlah, namun musti hati-hati dan tidak diambil mentah-mentah. Karena itu saya membuat telaah kritis yang berjudul The Secret menurut Quran dan Hadith. Silahkan dibaca, semoga bisa menambah referensi untuk lebih berhati-hati. Insya Allah akan terbit menjadi sebuah buku, agar bisa dibaca lebih banyak orang.

Bagaimana dengan Gerakan sekuler?
 
Serangan terhadap akidah Islam sebenarnya bukan hanya munculnya berbagai faham baru seperti juga new age, namun juga pemikiran materialis dan sekuler. Sejak zaman Revolusi Industri di Barat, paham sekulerisme berkembang pesat, dan itu didukung dengan ilmu pengetahuan yang sekuler juga. Yaitu ilmu-ilmu yang dipisahkan dari faham ketuhanan. Maka sangat banyak hasil penelitian ilmu-pengetahuan yang nuansanya materialisme, yang menjelaskan fenomena Alam terjadi dengan sendirinya, meniadakan kekuasaan Ilahi sebagai penciptanya. Seperti misalnya hukum grafitasi bumi, yang menjelaskan bahwa jatuhnya ke bumi benda-benda yang dilempar adalah karena daya tarik Bumi, sembuhnya kita dari penyakit adalah karena obat, manusia hidup adalah karena berfungsinya seluruh fa'al tubuh dan suplai air, makanan dan oksigen. Jika semua itu dipahami tanpa mengaitkan bahwa hakikat setiap kejadian adalah atas izin dan kuasa Allah, kita jadi syirik bahkan kafir. Na'udzu billah.

Menurut saya gerakan sekuler dan new age itu adalah gerakan dari orang-orang yang jenuh dengan doktrin agama di Eropa. Karena mereka tidak lagi menemukan kedamaian ruhiah/spiritual. Berkebalikan dengan dunia Islam, yang semakin berkembang pesat. Orang-orang Islam semakin kritis, faham-faham, ilmu pengetahuan dan teknologi barat yang tidak sesuai dengan akidah, di bersihkan, dan diambil hanya yang bermanfaat. Sebagai contoh, kita bisa menerima ilmu kedokteran dengan meyakini bahwa minum obat hanyalah sebagai sebuah ikhtiar, adapun kesembuhan adalah hanya semata atas izin Allah. Benda jatuh ke bumi, adalah karena gaya tarik bumi, dan semua itu atas kehendak Allah. Hebatnya orang Islam ini sangat open mind dan yang penting semoga tetap hati-hati dalam menjaga akidahnya.

Apa hubungannya dengan Psikologi dan NLP?

Demikian juga berkembangnya ilmu pengetahuan baru dalam bidang psikologi, orang yang beriman hendaknya bisa membedakan mana yang bermanfaat dan selaras dengan akidah mana yang tidak. NLP (Neuro Linguistic Programming) misalnya. NLP bukanlah ilmu klenik atau ilmu spiritual. NLP adalah ilmu psikologi atau teknologi manajemen otak (brain management), bagaimana cara mengelola emosi dengan memberdayakan panca indera untuk memilih informasi yang baik-baik saja, dan bagaimana mengolahnya sehingga efektif untuk mencapai tujuan.  NLP membantu saya memahami banyak ayat-ayat Quran dengan lebih baik, sekaligus sebagai bukti dalil kauniah terhadap kebenaran AlQuran.

Kalau kebetulan ada kesamaan Ilmu psikologi dan NLP dengan ajaran Islam, itu tidaklah mengherankan, karena segala kebaikan sumbernya dari Allah. Banyak teknik-teknik NLP yang saya temukan di dalam ajaran dan tata-cara Islam. Hal-hal seperti Outcome, Sensory Acquity, Rapport, Flexibility, Representaion System, Modelling, Metaphor, Framing & reframing, Relationship, Learning, Program dan Metaprogram, Afirmation dan Persistence, teknik2 language pattern, semua itu inline dengan perilaku Islam. Jadi bagaimana kita menolaknya, justru itu menjadi konfirmasi kebenaran Firman Allah yang telah diajarkan 14 abad yang lalu. Jadi sebagai sebuah tools, NLP tidaklah masalah bagi saya, cukup bagus menurut saya. Allahu a'lam.

Namun demikian, adalah terlampau berlebihan ketika, ada anggapan yang nyasar bahwa NLP disejajarkan bahkan bisa menggantikan agama, terlampau LEBAY. Beberapa fakta berikut ini menjadi alasan :

1) NLP tidak memiliki Belief & Value, karena Belief & Value bagi NLP ada di masing2 orang.
NLP tidak tahu ini baik atau ini buruk, yang NLP tahu adalah ini ekologis atau tidak ekologis. Sedangkan dalam agama Belief & Value-nya jelas dan tegas, tertuang dalam akidah dan syari'ah.

2) NLP tidak mengenal hidup setelah mati, sedang agama mengajarkan keyakinan ada kehidupan setelah mati.

3) Jika ada yang percaya NLP bisa menyelesaikan semua permasalahan, kenyataannya orang-orang NLP tetap memiliki permasalahan hidup, yang tidak semua keinginannya benar2 bisa diselesaikan dengan NLP. Sedangkan agama,khususnya Islam,  percaya semua permasalahan kembalinya kepada Allah SWT, semua yang terjadi adalah atas kehendakNya dalam mengelola seluruh ciptaan-Nya.

4) NLP hanya bicara masalah teknologi pikiran sedangkan agama memberi segala solusi dalam seluruh aspek kehidupan: politik, ekonomi, sosial, budaya, teknologi, micro cosmos dan macro cosmos, serta spiritual itu sendiri. Dan mungkin masih ada dimensi lain yang diterangkan dalam Islam yang belum saya sebut.

Belum lagi ditambah alasan - alasan keimanan, bahwa agama diturunkan oleh Allah melalui Rosul-Nya, sedangkan NLP ditulis rame - rame oleh para penemunya yang jumlahnya belasan bahkan puluhan orang yang konfirmasi keahliannya tidak semuanya jelas. Jadi LEBAY-lah kiranya kalau setetes air dibandingkan dengan Luasnya samodera.

Maka dalam menyikapi hal ini, ketika belajar ilmu psikologi dan kawan-kawannya, hendaknya difilter dengan akidah dan syari'ah. Ilmu psikologi dan teknologi pikiran hendaknya diterima sebagai ALAT IKHTIAR, yang manfaatnya adalah untuk kebaikan manusia itu sendiri. Agar  membuat kita semakin beriman dan bertakwa kepada Allah, bukan sebaliknya. Jika yang terjadi sebaliknya, pasti ada sesuatu yang harus diwaspadai. Kita sendiri yang harus jeli untuk memisahkan mana yang bermanfaat dan mana yang merusak akidah.

Akhirnya, semua ini adalah milik Allah.  Jika ada ilmu pengetahuan yang baik, memberi manfaat kepada umat manusia,  bisa menjelaskan dan membuktikan kebenaran ayat-ayat Allah, menurut saya itu adalah bagian dari cara Allah menjelaskan pada kita tentang kekuasaanNya. Para ulama menyebutnya, menemukan kembali "HIKMAH YANG HILANG". Tetapi jika bertentangan dengan ayat AlQuran dan Alhadith, maka wajiblah kita menolaknya.

Ya Robb, Ihdinasshirootol mustaqiim shirootolladziina an'amta 'alaihim ghoiril maghdzuubi 'alaihim waladdhoolliin.

Allahu a'lam.

1 comment:

  1. Assalamu'alaikum Wr. Wb.,

    Terima kasih paparannya. Menjadikan saya bisa menjadi lebih bijak memahami hal ini. Sementara beberapa orang yang merasa ahli dan lebih beriman dengan segala "dandanannya" di luar sana menvonis NLP itu sesat, tanpa mempelajari nya terlebih dahulu dengan mengikuti program Licensed NLP Practitioner selama 7 hari. Padahal, tidak ada sesuatupun di dunia ini yang mampu memberi hidayah maupun "menyesatkan" semata karena ijin dan kehendak Allah SWT.

    Jadi, sudahlah ... Itu semua sudah saya maafkan, dan sekarang, langkah pertama, bagaimana menjadikan diri sendiri lebih beriman dan bertagwa kepada Allah SWT semakin meningkat setiap harinya, bermanfaat buat sebesar dan sebanyak mungkin umat manusia, dan meninggal dalam keadaan khusnul khotimah dalam pelukan cinta Nya. Aamiin.

    ReplyDelete