Thursday 10 February 2011

LOYO LAGI,, KAN HABIS SEMINAR MOTIVASI?

Banyak orang datang ke seminar motivasi. Di dalam seminar mereka terbakar, dadanya sesak hampir meledak. Dalam motivasi itu rasanya ingin segera keluar dan mempraktekkan ilmunya. Akan tetapi kenyataannya sangat banyak, ketika kembali bekerja, penyakit lama kambuh laagi LOYO lagi.


Bebrapa hal yang menjadi penyebabnya adalah:

1. Tidak benar2 penting dalam hidup anda.

Pernahkah anda, karena suatu hal, entah karena promosi atau karena terpengaruh teman, tiba-tiba membeli suatu barang dengan bersemangat. Namun ketika sampai di rumah ternyata barang itu tidak pernah dipakai  karena anda sebenarnya tidak butuh-butuh amat. Dibeli tidak lain karena emosional sesaat.

Demikian juga cita-cita yang anda buat, apalagi ketika dibuat saat seminar motivasi. Ketika anda sedang meluap-luap semangatnya, ditambah dengan kata-kata motivator yang mengarahkan peserta pada tujuan hidup tertentu, anda menjadi terbakar. Dan ketika pulang, dengan tidak sabar anda menyusun sebuah cita-cita yang begitu dahsyat. Dengan masih teringat dan terngiang serta perasaan yang menyal-nyala anda menetapkan tujuan yang masih diwarnai emosi saat seminar. Tidak sedikit orang yang kemudian menyadari di kemudian hari, sebanarnya bukan itu cita-cita mulia hidupnya. Ada cita-cita lain yang lebih ia dambakan yang tidak nyambung dengan cita-cita yang telah ia buat saat seminar. Jika yang terjadi demikian, inilah  yang menjadi penyebab LOYO-nya semangat anda.

2.Terlalu berani.

Orang-orang hebat adalah orang-orang yang berani membuat mimpi sekaligus yakin akan mimpinya. Tetapi terlalu berani membuat mimpi yang tidak realistis, mungkin akibat dibakar oleh motivator, adalah menjadi penyebab terbesar dalam jatuhnya motivasi itu sendiri. Ketika sangat berani membuat goal yang jauh dari keyakinannya untuk berhasil, kemudian ketika beberapa bulan hasilnya tidak seperti yang diharapkan, ia kemudian ragu dengan targetnya sendiri. Saat inilah motivasi mulai kendor, jika hasil itu tidak kunjung datang, akhirnya motivasi itu padam.

Untuk mengatasinya adalah, buatlah goal yang menantang, yang bisa membuat anda menjadi hebat, namun tetap dalam jangkauan keyakinan. Anda tidak harus tahu bagaimana cara mencapainya, tetapi yang penting hati anda harus benar-benar yakin bahwa anda bisa mencapainya.

Ketika kemudian dalam perjalanan terjadi keraguan apakah itu bisa dicapai, jagalah keyakinan anda dengan melakukan hal2 berikut:
- Carilah bukti-bukti keberhasilan orang lain yangbisa menambahkan tebalnya keyakinan anda.
- Buatlah kata-kata penyemangat untuk goal anda, dan ucapkan berkali-kali dan setiap hari. Makin sering anda mengucapkannya, makin teguh keyakinan anda.
- Berdoa yang sungguh-sungguh, minta dukungan kepada sang pencipta.

3.Salah sikap.

Banyak kasus, ketika mendapati hasil belum seperti yang diharapkan kemudian terburu-buru membuat kesimpulan yang keliru, aku tidak bisa, ternyata sulit, dsb. Kondisi ini juga membuat kendornya motivasi.

Setidaknya ada 3 cara untuk menyikapi hal ini, agar terus bersemangat dalam kondisi apapun:`

a. Berpikir positif bukan negatif.
Berpikir positif adalah menghitung yang sudah dicapai dan mensyukurinya sekalipun sedikit, jauh lebih baik dan menyemangati dari pada menggerutukannya. Menggerutu hanya mengantarkan pada kekecewaan dan keputusasaan.

b. Fokus  pada solusi 
Bahwa selalu ada solusi dalam setiap permasalahan. Maka jangan menghabiskan waktu untuk terus melontarkan pertanyaan-pertanyaan masalah seperti:
- Apa panyebabnya?
- Siapa saja yang terlibat?
- Kapan kejadiannya?
- Mengapa bisa terjadi?
- Apa yang tidak dilakukan?

Anda hanya berputar-putar untuk membedah masalah dan kehabisan waktu untuk mendapatkan jalan keluar. Pertanyaan yang seharusnya anda lontarkan adalah pertanyaan yang bisa memancing ide untuk segera keluar dari permasalahan, seperti:
- Apa yang bisa dilakukan untuk keluar dari masalah ini?
- Siapa yang bisa dilibatkan?
- Kapan segera dimulai?
- Bagaimana caranya?

Anda boleh menanyakan pertanyaan berorientasi problem sekedar untuk menjaga agar tidak terulang lagi, tetapi yang lebih penting sebagian besar perhatian, sumber daya dan waktu hendaknya diarahkan untuk mencari solusi.   

c. Berfikir Tidak ada Yang tidak Mungkin.
Jika terlintas pikiran ragu-ragu, pada saat itu tiba-tiba terlintas "mungkin nggak ya?". Ketika anda berfikir, tidak mungkin, maka otak anda berhenti mencari solusi kreatif. Jauh lebih baik berfikir, "seandainya mungkin apa yang seharusnya sekarang saya lakukan". Pikiran itu memicu otak kreatif anda tetap bekerja.

Kasus pertama, dalam NLP diperkenalkan bahwa untuk membuat goal yang wellformed haruslah realistic/ achievable. Terlalu berani membuat mimpi yang tidak realistis, dalam bahasa Islam disebut tulul 'amal, (terlalu) panjang angan-angan. Dan ini dilarang.

Sedangkan kasus kedua, yaitu ketika menghadapi kesulitan harus disikapi dengan syukur dan sabar. Itulah rahasia tahan dan tetap termotivasi. Poin 2a,b,c adalah teknik NLP untuk mendapatkan sikap syukur dan sabar.

Allahu a'lam.

No comments:

Post a Comment