Sunday 2 August 2009

Kekuatan Bersyukur

Manusia sedikit yang bersyukur

Allah berfirman dalam QS: Ibrohim, ayat 7 yang artinya "Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku) maka sesungguhnya 'azab-Ku sangat pedih.


Jika kita orang beriman (percaya) pastilah dengan ayat tersebut selesai, tidak perlu dijelaskan lagi. Bahwa bersyukur memberi peluang sukses lebih besar. Bayangkan kalau bersyukur ditambah, ya sudah bersyukur saja terus, pasti akan ditambah terus. Sederhana kan.... Tetapi faktanya orang bersyukur itu sedikit sekali. Tentu bukan hanya berucap 'alhamdulillah', syukur dalam arti yang sebenarnya. Syukur dengan menyadari sedalam-dalamnya betapa setiap saat kita selalu menerima nikmat yang seharusnya disyukuri.

Mari kita hitung berapa banyak kita telah bersyukur secara rutin dalam sehari:

Ketika bangun pagi, apakah kita bersyukur sebagai tanda terima kasih telah hidup kembali dari mati. Bukankah banyak kejadian orang tidur keterusan dan meninggal.

Kemudian ketika mandi pagi dengan air bersih dan segar. Sudahkah kita bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk memperoleh air bersih yang berlimpah sementara banyak saudara kita yang kekeringan sehingga bukan hanya mandi, bahkan minumpun susah.

Ketika sarapan pagi, kopi, teh atau susu, juice buah, ooh luar biasa nikmatnya. Dengan ubi, nasi atau roti, bahkan sereal. subhanallah. sudahkah kita bersyukur, masih banyak saudara kita yang jangankan sarapan, sehari makan dua kalipun sudah untung. Ohh.. saudaraku besyukurlah, anda punya kesempatan memperoleh kenikmatan yang luar biasa.

Ketika pergi bekerja, ke kantor, ke pasar, mendatangi klien dengan naik sepeda motor atau bahkan mobil yang bagus. Luar biasa nikmatnya. Sudahkah anda mensyukurinya? sementara banyak saudara kita yang pergi mencari nafkah harus dengan memanggul beban dan berjalan kaki, atau mengayuh sepeda menempuh belasan kilometer untuk menjadi kuli panggul, buruh bangunan, penjaga kantor atau cleaning service.

Saudaraku, nikmat yang telah kita terima ini sangat banyak, bahkan terlalu banyak untuk disyukuri namun kita hanya sedikit saja melakukannya. Padahal Allah telah memperingatkan dengan sangat jelas bahwa siapa yang bersyukur akan ditambah dan yang ingkar diancam siksa. Itukah yang menyebabkan hidup kita makin susah dan makin susah.

Allah berfirman yang artinya :

Sesungguhnya kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. (QS Al-a'raf ayat 7)

Rahasianya: Bersyukur Memberi Peluang Sukses Lebih Terbuka

Ketika anda menginginkan target 100 juta, pecahlah target itu menjadi kecil-kecil, misalnya menjadi 10 step masing-masing 10 juta. Kemudian setiap step pencapaian syukurilah. Orang barat selalu membuat perayaan kecil, seperti minum teh dan makan bersama ketika mereka berhasil mecapai setiap tahapan dari target. Mensyukuri pencapaian-pencapaian kecil itu membuat besar hati, yakin akan kemampuan terus tumbuh, dan semangat tetap tinggi, dan sebaliknya.

Besar hati, keyakinan, dan semangat memberi peluang sukses lebih besar. Sebaliknya putus asa membuat kita berhenti dan ketika berhenti berarti gagal. Mungkin itu rahasianya, mengapa Tuhan kita mengininkan kita bersyukur, bahkan kita diancam siksa yang pedih jika menggerutu, karena menggerutu menyebabkan putus asa.

Itu pula sebabnya mengapa orang barat selalu melakukan celebration dalam setiap keberhasilan, ya, itu sudah menjadi budaya mereka, mereka percaya hal itu. Saya mengalami sendiri pernah bekerja bersama mereka, orang Amerika, Australia, Jepang, Yunani, dan Belanda. Begitulah budaya mereka.


Islam lebih dari itu saudaraku, jika anda bersyukur dalam setiap keberhasilan sekecil apapun, anda tidak hanya mendapat benefit besar hati, keyakinan dan tetap semangat sehingga membuka peluang keberhasilan, akan tetapi anda juga mendapat pahala karena telah mengikuti perintah-Nya, mengakui bahwa semua berasal dari-Nya. Dan anda mengatakan:


Alhamdulilah, hadza min fadhika, laa haulaa walaa quwwata illa billah. Subhanaka faqinaa 'adzaabannar.


Segala puji milik Allah, ini semua adalah karunia-Mu ya Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Maha suci Engkau, hidarkanlah aku dari siksa neraka.


Berpikir Positif Menjadi Lebih Mudah Bersyukur


Masalahnya sekarang adalah bagaimana caranya bersyukur, sedangkan setiap hari kita mendapatkan masalah. Apakah jika kita mendapat masalahpun harus tetap bersyukur?


Jawabnya adalah : “YA”.


Saudaraku, ada satu tips yang bisa mempermudah kita bersyukur adalah, dengan khusnudz-dzon, bersangka baik atau berfikir positif.


Caranya:
Lihatlah perolehannya (pemberiannya) bukan kekurangannya.


Misalnya anda sedang membutuhkan uang 10 juta, dan baru mendapt 3 juta. Anda bisa merespons dengan kalimat:


“Saya sudah memperoleh 3 juta, tinggal kurang 7 juta”
Dengan kalimat ini anda dengan mudah bersyukur sehingga menjadi:


“Saya sudah memperoleh 3 juta, alhamdlillah, tinggal kurang 7 juta”.


Bandingkan dengan kalimat berikut yang bernuansa menggerutu:


“Masih kurang 7 juta, saya baru mendapatkan 3 juta, ......bagaimana ini....”
Pola kalimat ini fokus pada kata “kurang”, sulit menyisipkan kata “alhamdulillah”


Pilihlah kata-kata sudah memperoleh untuk menggati baru memperoleh


Lihatlah kebaikannya bukan keburukannya


Ketika anda punya teman, boss, anak buah, istri, suami, atau bahkan anak-anak anda menjengkelkan. Lihatlah sisi baiknya kemudian syukurilah. Dengan mensyukuri kebaikannya kita bisa menyukainya. Anda akan memancarkan wajah yang menyenangkan ketika anda menemui seseorang yang anda sukai, anda lebih mudah tersenyum dengan tulus. Hasilnya anda akan mendapat balasan dengan senyum yang tulus pula. Banyak urusan jadi lebih mudah dengan senyuman yang tulus.


Contoh : Boss saya baru ganti, kebetulan boss baru ini agak otoriter. Seorang teman saya, sebut saja Hendra (bukan nama sebenarnya), mengeluh kepada saya karena sifat tersebut. Kemudian saya sampaikan kepadanya:


“ Pak, setiap manusia punya kelebihan dan kekurangan. Kalau pak Hendra melihat kekurangannya kemudian bapak mengeluh, maka bapak akan capek karena bapak setiap hari ketemu dia, bekerja dengan dia, dan setiap ketemu bapak jengkel dengannya, capek kan. Akhirnya kerja jadi loyo, pak Hendra sendiri yang rugi....”.


“Jadi gimana dong?” Sergah teman saya.


Saya lanjutkan: “Begini, Pak Hendra cari kekuatannya, kelebihannya dan kebaikannya, dengan itu Pak Hendra bekerja bisa nyaman, dan tetap produktif, nggak loyo”.


“Ya itu yang susah” kata temen saya yang seolah masih terus terbayang sifat boss baru yang kurang menyenangkan.


Nah untuk itu saya punya tips” sahut saya dengan gaya seorang konsultan. “Perhatikan seluruh bagian tubuhnya”, kebetulan Boss saya laki2 jadi tidak kuatir ngeres....
Kemudian cari teman2 pak Hendra sejak kecil yang sangat baik hati dan sangat menyenangkan. Cari dan cocokkan apakah ada bagian tubuh temen yang menyenangkan dengan bagian tubuh boss Kita. Misalnya bentuk mukanya, bentuk kepalanya, postur tubuhnya, dll. Setiap ketemu Boss, dengan bagian tubuh yang sama itu bayangkan seperti sedang ketemu temen pak Hendra yang menyenangkan, dan bayangkan perasaan senangnya”.


“Oh ya? bisa begitu?” Hendra mulai yakin dengan ku.


“Ya, saya jamin. Cobalah.... Oh iya, ingat. Kalau hasilnya positif syukurilah maka pak Hendra akan semakin menikmatinya” sahut saya cepat untuk meyakinkannya.


Tahukah saudara, kira-kira enam bulan berikutnya pak Hendra menjadi anak buah kebanggaan Boss baru itu. Ini kisah nyata saudara, boleh dicoba. Tidak terbatas hanya kepada boss, bisa kepada klien, mitra, pelanggan, dll.


Saudara, kalau kita melihat buruknya sesorang, maka yang muncul perasaan jengkel, kemudian kita jadi malas ketemu dia. Atau kalau terpaksa harus ketemu, wajah kita tidak bisa bersih dan berseri, tampak kejengkalen kita betapapun sudah kita sembunyikan. Pokonya susah dah nyambung dengan dia. Bagaimana kalau orang yang kita tidak suka itu klien kita, pelanggan atau calon pelanggan, prospek kita, mitra kita, suplier kita. Bukankah kita kehilangan peluang.


Jadi berpikir positiflah, insya Allah peluang lebih terbuka, fid-dunya wal akhiroh, amiin.

Allahu a'lam.

1 comment:

  1. subhanallah indahnya bersyukurrrr ya:)mari2 byk bersyukurrr agar hdupmu lbih indah selalu

    ReplyDelete